Inilah daftar tempat wisata religi terbaik dan terpopuler di Indonesia!
Sesekali, cobalah mencari tempat liburan yang kental dengan nuansa religinya. Di Indonesia sendiri, banyak lho tempat wisata religi yang tidak kalah keren dan memukau dari tempat liburan lainnya.
Selain mendapat pengalaman baru, berkunjung ke tempat wisata religi juga dapat menambah pengetahuanmu seputar sejarah, keindahan arsitektur dan pastinya nilai religi yang terdapat di tempat tersebut.
Jika kamu tertarik, berikut sudah kami buatkan daftar destinasi wisata religi terbaik dan terpopuler di Indonesia. Yuk ajak teman-temanmu untuk mengunjunginya!
Daftar Tempat Wisata Religi Terpopuler di Indonesia
#1 – Masjid Istiqlal (Jakarta)
Destinasi wisata religi yang paling populer di Indonesia adalah Masjid Istiqlal. Masjid ini dibangun sebagai perwujudan rasa syukur atas kemerdekaan bangsa Indonesia. Selain merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara, letaknya yang berhadapan dengan Gereja Katedral Indonesia juga melambangkan kerukunan antarumat beragama di negeri ini.
Masjid Istiqlal, yang mampu menampung hingga 200.000 jamaah, memiliki kubah utama dengan ukuran yang sangat besar. Kubah ini tersusun dari rangka baja antikarat dengan diameter mencapai 45 meter, yang melambangkan tahun 1945 sebagai tahun proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Kubah tersebut ditopang oleh 12 pilar besar yang tersusun melingkar. Angka 12 ini melambangkan tanggal kelahiran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu 12 Rabiul Awwal, dan juga melambangkan jumlah bulan dalam setahun.
Menariknya, terdapat tujuh pintu gerbang masuk ke dalam Masjid Istiqlal yang masing-masing diberi nama berdasarkan Asmaul Husna. Tiga pintu utama adalah Al Fattah, As Salam, dan Ar Rozzaq, sedangkan empat pintu lainnya adalah Al Quddus, Al Malik, Al Ghaffar, dan Ar Rahman. Angka tujuh ini melambangkan tujuh lapis langit dalam kosmologi Islam serta tujuh hari dalam seminggu.
Dengan segala pesonanya, Masjid Istiqlal menjadi destinasi wisata religi yang sangat populer bagi umat Muslim di Indonesia, terutama saat berada di Jakarta. Tidak hanya menawarkan keindahan arsitektur dan nilai sejarah, masjid ini juga menjadi simbol toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
#2 – Pura Tanah Lot (Bali)
Pura Tanah Lot Bali, juga dikenal sebagai Pura Luhur Tanah Lot, adalah sebuah tempat suci agama Hindu yang mempesona dengan keindahan alaminya, terutama saat matahari terbenam. Tanah Lot adalah salah satu tempat terbaik di Bali untuk menikmati keindahan sunset, yang merupakan salah satu pemandangan terindah di pulau ini.
Di kawasan Tanah Lot terdapat delapan pura suci, masing-masing dengan fungsi dan tujuan yang khas. Pura Penataran, misalnya, digunakan untuk memuja Tuhan dan manifestasi-Nya demi kebahagiaan dan kesejahteraan. Pura Penyawang berfungsi sebagai alternatif tempat sembahyang ketika air laut pasang, sehingga umat tidak dapat mengakses Pura Tanah Lot utama.
Pura Jero Kandang digunakan untuk memohon kesejahteraan dan keselamatan bagi ternak dan tanaman. Pura Enjung Galuh ditujukan untuk memuja Dewi Sri agar tanah dan pertanian menjadi subur. Pura Batu Bolong sering digunakan dalam upacara Melasti atau upacara penyucian.
Pura Batu Mejan dipercaya memiliki mata air suci yang dapat menyucikan segala sesuatu dari keburukan atau unsur-unsur negatif. Monumen Tri Antaka dibangun untuk menghormati tiga pahlawan Bali. Terakhir, Pura Pakendungan adalah tempat di mana Dang Hyang Nirartha bermeditasi dan memberikan keris sakti Jaramenara kepada Bendesa Beraban Sakti.
Pura Tanah Lot tidak hanya merupakan destinasi wisata alam yang menakjubkan, tetapi juga merupakan salah satu destinasi wisata religi paling populer di Bali. Jika Anda berlibur ke Bali, jangan lupa mengunjungi tempat wisata religi yang mempesona ini. Keindahan alam dan nilai-nilai spiritual yang terkandung di Pura Tanah Lot akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan.
#3 – Maha Vihara Mojopahit (Mojokerto)
Maha Vihara Mojopahit adalah sebuah tempat wisata religi yang menyajikan beberapa candi dan sisa-sisa peninggalan Kerajaan Majapahit di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Terletak sekitar 300 meter dari tepi Jalan Raya Trowulan, vihara ini didirikan oleh Bante Viriyanadi Mahathera pada tahun 1989 di atas lahan seluas 20.000 meter persegi.
Bangunan utama Maha Vihara Mojopahit mengusung arsitektur Jawa dengan bentuk Joglo, yang mencerminkan usaha akulturasi yang baik dari pengurus vihara. Namun, jika dilihat lebih dekat pada pintu masuk utama, akan terlihat perpaduan seni budaya Cina, India, dan Jawa, menciptakan sebuah harmoni yang unik dan menarik.
Salah satu monumen ikonik di Maha Vihara Mojopahit adalah Patung Buddha Tidur. Patung ini sering ditemukan di destinasi ziarah umat Buddha, seperti yang terkenal di Thailand. Kehadiran patung Buddha Tidur di Maha Vihara Mojopahit menjadikan tempat ini sebagai salah satu destinasi wisata religi yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Mojokerto.
Maha Vihara Mojopahit tidak hanya menawarkan pengalaman spiritual, tetapi juga kesempatan untuk mengeksplorasi kekayaan sejarah dan budaya Indonesia. Destinasi ini memberikan pengunjung sebuah pandangan mendalam tentang warisan Kerajaan Majapahit dan bagaimana warisan ini masih dihayati dalam praktik-praktik keagamaan dan kebudayaan saat ini. Jadi, jika Anda berwisata ke Mojokerto, pastikan untuk mengunjungi Maha Vihara Mojopahit.
#4 – Gua Maria Laudres (Kediri)
Bagi Anda yang beragama Katolik, Gua Maria Lourdes di Kediri bisa menjadi salah satu destinasi wisata religi yang layak dikunjungi untuk berziarah. Gua Maria ini berdiri di lahan seluas 13 hektar dan memiliki 12 pancuran yang melambangkan 12 Rasul. Banyak yang percaya bahwa meminum air dari pancuran-pancuran ini dapat memberikan kesehatan dan keberuntungan.
Berbagai peribadatan sering dilakukan di destinasi ziarah umat Katolik ini, termasuk Misa Novena dan Tirakatan Malam Jumat Legi. Misa Novena merupakan serangkaian doa yang dilakukan secara berkelanjutan selama sembilan hari, biasanya untuk memohon bantuan atau berkat khusus. Sementara itu, Tirakatan Malam Jumat Legi adalah tradisi spiritual yang dilakukan pada malam Jumat Legi, sesuai dengan penanggalan Jawa, yang dianggap memiliki nilai religius yang tinggi.
Dengan segala pesona dan nilai spiritual yang ditawarkan, Gua Maria Lourdes di Kediri menjadi salah satu tempat wisata religi yang tidak boleh dilewatkan. Tempat ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kedamaian dan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Jadi, jika Anda berada di Kediri, pastikan untuk mengunjungi Gua Maria Lourdes dan merasakan pengalaman spiritual yang mendalam.
#5 – Masjid Agung Jawa Tengah (Semarang)
Objek wisata religi terbaik di Indonesia selanjutnya adalah Masjid Agung Jawa Tengah yang terletak di Kota Semarang. Masjid yang mampu menampung lebih dari 15.000 jamaah ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, pada tahun 2006.
Upacara peresmian ditandai dengan penandatanganan batu prasasti setinggi 3,2 meter dan berat 7,8 ton yang terletak di depan masjid. Prasasti tersebut terbuat dari batu alam yang berasal dari lereng Gunung Merapi, menambah keistimewaan dan nilai historis bangunan ini.
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Agung Jawa Tengah juga merupakan objek wisata terpadu yang meliputi aspek pendidikan, religi, pusat pendidikan, dan pusat aktivitas syiar Islam. Masjid ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti perpustakaan, ruang pertemuan, dan museum yang menambah daya tariknya sebagai destinasi wisata religi.
Pada saat liburan, Masjid Agung Jawa Tengah banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Beberapa turis mancanegara, khususnya yang beragama Islam, juga sering meluangkan waktu untuk berkunjung ke masjid ini guna beribadah sekaligus berwisata religi. Keindahan arsitektur dan fasilitas yang lengkap menjadikan Masjid Agung Jawa Tengah sebagai salah satu destinasi yang wajib dikunjungi saat berada di Semarang.
#6 - Maha Vihara Maitreya (Medan)
Maha Vihara Maitreya didirikan pada tahun 1991 di atas tanah seluas 4,5 hektar yang terletak di komplek Cemara Asri, Jalan Boulevard Utara, Medan. Meskipun sudah lama didirikan, vihara ini baru diresmikan pada tahun 2008. Nama Maha Maitreya diambil dari nama Buddha Maitreya, yang dihormati karena ajarannya tentang cinta kasih semesta kepada umat Buddha.
Sebagai salah satu wisata religi terpopuler di Indonesia, Maha Vihara Maitreya selalu ramai dikunjungi. Suasana di sana sangat tenang dan damai, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk beribadah dengan khusyuk. Desain dan penataan vihara ini sederhana namun menarik, dengan beberapa sudut yang indah dan cocok untuk berfoto.
Di sisi kiri vihara, terdapat patung Dewi Kuan Yim yang dikelilingi kolam berisi ikan koi, yang dipercaya dapat membawa keberuntungan. Selain itu, ada dua patung naga yang berhadapan mengarah ke patung Dewi Kuan Yim, menambah elemen estetika dan spiritual tempat ini.
Maha Vihara Maitreya juga memiliki taman burung yang menampilkan berbagai jenis burung, menjadikan tempat ini semakin menarik bagi pengunjung dan membuat mereka betah berlama-lama di sini. Taman burung ini tidak hanya menjadi daya tarik bagi para wisatawan, tetapi juga menciptakan suasana yang lebih hidup dan menyenangkan.
Meskipun umat Buddha adalah minoritas di Indonesia, mereka tetap mendapatkan hak untuk membangun rumah ibadah. Pembangunan Maha Vihara Maitreya adalah salah satu yang terbesar di Kota Medan dan bahkan di Asia Tenggara. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia menghargai dan menjunjung tinggi keberagaman dan kebebasan beragama. Jika Anda berkunjung ke Medan, Maha Vihara Maitreya adalah destinasi yang tidak boleh dilewatkan, menawarkan pengalaman spiritual yang mendalam dan lingkungan yang menenangkan.
#7 – Gereja Blenduk (Semarang)
Gereja Blenduk, dibangun pada tahun 1753, merupakan salah satu landmark ikonik di Kota Lama Semarang. Berbeda dari bangunan lain di kawasan ini yang umumnya memagari jalan dan tidak menonjolkan bentuk, gereja bergaya Neo-Klasik ini tampil kontras dan mudah dikenali dengan bentuknya yang menonjol. Lokasinya berada di depan Jl. Suari, yang dahulu dikenal sebagai Kerkstraat (Jalan Gereja).
Gereja Blenduk telah mengalami beberapa perubahan rupa sepanjang sejarahnya. Awalnya, gereja ini dibangun pada tahun 1753 dengan bentuk rumah panggung Jawa dan atap sesuai arsitektur Jawa. Hal ini terlihat pada peta Kota Semarang tahun 1756 yang menunjukkan konfigurasi massa yang berbeda dari yang ada sekarang. Pada tahun 1787, rumah panggung ini dirombak total.
Tujuh tahun kemudian, gereja mengalami perubahan lagi. Pada tahun 1894, gedung ini dibangun kembali oleh H.P.A. de Wilde dan W. Westmas menjadi bentuk yang kita kenal saat ini, yaitu dengan dua menara dan atap kubah. Informasi mengenai Wilde dan Westmas dapat ditemukan pada kolom di belakang mimbar.
Gereja Blenduk tidak hanya menjadi tempat ibadah yang penting bagi komunitas Kristiani di Semarang, tetapi juga menjadi daya tarik wisata karena keindahan arsitekturnya dan nilai sejarahnya yang tinggi. Gereja ini adalah salah satu contoh terbaik dari perpaduan arsitektur kolonial dan lokal yang memperkaya warisan budaya Kota Lama Semarang. Jika Anda berkunjung ke Semarang, Gereja Blenduk adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi untuk memahami sejarah dan budaya kota ini.
#8 – Masjid Menara (Kudus)
Tempat wisata religi terbaik di Indonesia selanjutnya adalah Masjid Menara Kudus yang berlokasi di Kudus, Jawa Tengah. Masjid ini didirikan oleh Syekh Jafar Sodiq, yang lebih dikenal sebagai Sunan Kudus, pada tahun 1549 Masehi atau 956 Hijriyah. Awalnya, masjid ini bernama Masjid Al Aqsha, sesuai dengan prasasti yang terpasang di bagian atas mihrab, menyebutkan bahwa masjid ini bernama Masjid Al Aqsha di negeri Al Quds. Nama "Masjid Kudus" kemudian populer setelah proses pengislaman berlangsung.
Menara Masjid Kudus adalah perwujudan dari akulturasi antara kebudayaan Hindu-Jawa dan Islam. Hal ini tercermin dalam desain menara yang mirip dengan candi Hindu-Jawa, sedangkan fungsi Islamnya tercermin dari penggunaannya sebagai tempat adzan.
Akulturasi budaya juga terlihat pada corak gapura dan bagian dalam masjid yang memiliki sepasang gapura kuno yang disebut "Lawang Kembar". Akulturasi ini merupakan percampuran dua atau lebih budaya yang tidak menghapus budaya asli, melainkan memperkayanya.
Ketika Islam mulai masuk ke Nusantara sekitar abad ke-7, masyarakat Nusantara masih sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu dan Buddha. Para penyebar agama Islam di Jawa, termasuk Sunan Kudus yang merupakan salah satu dari Wali Songo, menggunakan strategi percampuran budaya Hindu dan Islam untuk memperkenalkan dan menyebarkan ajaran Islam. Strategi ini berhasil menarik perhatian masyarakat sehingga mereka lebih mudah menerima agama Islam yang baru saat itu.
Masjid Menara Kudus tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai saksi bisu sejarah akulturasi budaya yang memperkaya warisan budaya Indonesia. Bagi para wisatawan religi dan pecinta sejarah, Masjid Menara Kudus adalah destinasi yang tidak boleh dilewatkan. Mengunjungi masjid ini akan memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana agama dan budaya dapat berinteraksi secara harmonis.
#9 - Klenteng Kwan Sing Bio (Tuban)
Kwan Sing Bio adalah sebuah klenteng yang megah di Tuban, Jawa Timur. Klenteng ini sangat ramai dikunjungi oleh etnis Tionghoa, konon karena kekeramatannya. Kwan Sing Bio diklaim sebagai satu-satunya klenteng di Indonesia yang menghadap laut bebas, memberikan suasana yang unik dan sakral bagi para pengunjung.
Di Tuban, sebenarnya terdapat dua klenteng utama. Selain Kwan Sing Bio, ada juga Klenteng Tjoe Ling Kiong yang berada di dekat alun-alun Tuban. Namun, dari segi luas bangunan dan jumlah pengunjung, Kwan Sing Bio lebih dikenal dan seringkali menenggelamkan keberadaan saudaranya yang lebih tua itu.
Klenteng Kwan Sing Bio merupakan tempat peribadatan bagi penganut ajaran Tri Dharma (Buddha, Tao, dan Kong Hu Cu). Salah satu ciri khas dari klenteng ini adalah patung kepiting yang menjadi ikon bangunan, menarik perhatian dan memiliki makna simbolis bagi pengunjung. Selain itu, klenteng ini juga menyediakan tempat bermalam gratis untuk para pengunjungnya, menjadikannya lebih dari sekadar tempat ibadah tetapi juga destinasi yang ramah bagi para pelancong.
Kwan Sing Bio bukan hanya tempat suci, tetapi juga sebuah situs budaya yang menggambarkan harmonisasi antara keyakinan dan warisan Tionghoa di Indonesia. Jika Anda berkunjung ke Tuban, Kwan Sing Bio adalah destinasi yang tidak boleh dilewatkan, menawarkan pengalaman spiritual dan kultural yang kaya.
#10 – Pura Besakih (Bali)
Pura Besakih adalah destinasi wisata religi utama di Bali yang digunakan sebagai tempat persembahyangan bagi umat Hindu. Pura ini juga dikenal dengan nama Pura Agung Besakih dan merupakan kompleks pura terbesar dan terpenting di Bali.
Pura Besakih terdiri dari satu pura utama, yaitu Pura Penataran Agung Besakih, dan dikelilingi oleh 18 pura pendamping. Pura Penataran Agung Besakih adalah pusat dari seluruh kegiatan keagamaan di kompleks ini dan memiliki jumlah tempat persembahyangan terbanyak dibandingkan dengan pura lainnya di sekitarnya.
Pura Besakih dianggap sebagai "Ibu" dari semua pura di Bali, dan terletak di lereng Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali yang dianggap suci. Kompleks pura ini bukan hanya menjadi tempat penting bagi umat Hindu Bali untuk melaksanakan berbagai upacara keagamaan, tetapi juga menjadi daya tarik wisata bagi para pengunjung yang tertarik dengan budaya dan spiritualitas Bali.
Dengan arsitektur yang megah dan pemandangan yang menakjubkan, Pura Besakih menawarkan pengalaman yang mendalam bagi mereka yang ingin mengenal lebih jauh tentang agama dan budaya Hindu di Bali. Jika Anda berkunjung ke Bali, Pura Besakih adalah salah satu destinasi yang wajib dikunjungi untuk merasakan keindahan dan kedamaian spiritual dari pulau ini.
Demikian daftar tempat wisata religi terpopuler di Indonesia yang berasal dari berbagai agama. Kalau kamu, sudah pernahkah mengunjungi beberapa tempat wisata bernuansa religi di atas? Yuk share pengalamanmu di kolom komentar....
